Judul : Nerd
Penulis : Retno susanti
Penerbit : Lotus
Cetakan : 1, Desember 2022
Tebal : 334 halaman
Peresensi : Elok mayangsari
Athaleta fredella atau yang biasa dipanggil leta harus pulang ke kampung halamannya yakni Indonesia setelah sekian lama berada di London. Awalnya ia tidak tau mengapa nenek dan kakak kembarannya yakni leo menyuruhnya kembali ke tanah air, ternyata dia mendapati sahabat terbaik nya Ara telah tinggal nama. Menurut informasi yang didapat Ara melakukan bunuh diri karena merasa bersalah telah mencuri kunci jawaban ulangan. Tapi bagaimana mungkin sedangkan Ara adalah gadis pintar yang dengan kecerdasannya bisa mendapatkan beasiswa di sekolahnya sekarang. Memang sekolahnya ini adalah milik keluarga leta dan leo namun melihat kepintaran Ara, sudah selayaknya ia mendapat beasiswa. Leta merasa ada yang janggal dan ia berniat menyelidiki kematian ara.
Leta merubah penampilannya menjadi nerd atau berbeda dari kebanyakan orang. Ia memakai kacamata bulat, rok panjang di bawah lutut yang membuat semua mata memandang dengan aneh. Yah leta memiliki rencana dan hanya ia sendiri yang tau. Hari pertama sekolah, ia sudah merasakan di buly oleh Citra dan lisa. Bulyan yang didapat tidak tanggung-tanggung dan sangat menyakitkan namun leta bertahan demi rencananya. Setiap saat ia disakiti, dicaci, bahkan kekerasan fisikpun dialami namun misteri belum ada titik terangnya. Malahan leta mendapat surat ancaman yang menyuruhnya berhenti mengulik apa yang terjadi. Semakin jelas bahwa ara telah dibunuh tapi siapa pelakunya. Di tengah kegalauannya ada devin yang semakin lama semakin perhatian dan selalu membantunya, bahkan devin bercerita padanya bahwa ia ada di lokasi kejadian pada saat itu. Namun devin bersikeras bahwa bukan ia yang membunuh sementara leo membawa bukti bahwa devin memang ada di TKP. Belum lagi fakta yang didapat dari membaca diary ara, bahwa leo mempunyai hubungan khusus dengannya, apakah leo pelakunya? Leta seakan tak tau apa yang harus dilakukan lagi, ia merasa buntu. Haruskah pasrah saja dan menerima kenyataan bahwa ara memang bunuh diri namun sekali lagi hati kecil berkata ara, sahabat nya tidak mungkin berbuat naif.
Ceritanya sangat ringan, seru tidak membosankan. Cerita persahabatan yang benar-benar sejati dimana ada saatnya berusaha memaafkan meski rasa kecewa sudah pasti ada dan melupakan masa lalu, melanjutkan masa kini.